Rabu, 21 Juni 2017

Menghitung ukuran file audio & video

Menghitung Ukuran File Audio dan File Video

1.   File Audio
Audio adalah getaran yang cepat yang ditransmisikan sebagai variasi dalam tekanan udara. Audio digital dibuat saat mengonversikan sebuah gelombang suara kedalam angka prosesnya disebut digitizing(mendigitalkan). Suara digital dapat dibuat dari sebuah mikrofon, synthesizer, tape recording yang ada, siaran televisi dan radio secara live, CD-CD populer, dan juga dapat dari sumber suara apapun(natural) yang sudah direkam.
Ada tiga kelompok utama dari format file audio:
–      Uncompressed format audio, seperti WAV, AIFF, AU atau raw header-less PCM
–      Format dengan kompresi lossless, seperti FLAC, Audio (nama file ekstensi APE), Monyet WavPack (nama file ekstensi WV), shorten, TTA, ATRAC Advanced Lossless, Apple Lossless, MPEG-4 SLS, MPEG-4 ALS, MPEG-4 DST , Windows Media Audio Lossless (WMA Lossless)
–      Format dengan lossy compression, seperti MP3, Vorbis, Musepack, AAC, ATRAC dan lossy Windows Media Audio (WMA).

Dalam proses perekaman secara digital, ada hal hal yang dapat menentukan kualitas dari format sebuah audio digital, diantaranya:
a.      Sample rate
Merupakan tingkatan dimana sample ditangkap atau dimainkan. Satuannya Hertz (Hz) atau Sample per Second. Rata-rata sebuah audio CD memiliki sample rate 44.100 Hz.
b.      Sample format atau sample size
Merupakan jumlah angka ada saat representasi digital dari tiap sampel. Dinyatakan dalam jumlah bit, makin banyak jumlah bit maka makin presisi representasi amplitude sebuah sinyal digital dan akan semakin mendekati bentuk sinyal analog aslinya. Pada CD audio memiliki jumlah bit yaitu 16 bit.

Mempersiapkan file audio
Terdapat dua aspek krusial untuk mempersiapkan file audio digital :
·     Menyelaraskan kebutuhan kualitas suara dalam sumber daya RAM dan hard disk
·      Menyeting level recording yang sesuai untuk mendapatkan recording yang bersih dan bagus



Menghitung ukuran file audio

Rumus yang di gunakan : 
Angka sampling(Rate) x Durasi x Resolusi x Jumlah Channel
8
Dimana :
-          Sampel rate dalam Hz
-          Durasi dalam second/detik
-          Resolusi dalam bits(1 untuk 8 bits dan 2 untuk 16 bit)
-          Channel : 1 untuk mono, 2 untuk stereo, dst

Perhitungan Recording monofonik vs stereo (dalam byte)
1.     Mono
Angka sampling * durasi recording dalam detik * (bit resolusi/8) *1
2.    Stereo
Angka sampling * durasi recording dalam detik * (bit resolusi/8) *2
 Contoh soal :
1.    Jika diketahui Recording stereo 100 detik pada 44.1 kHz dan resolusi 16 bit. Berapakah ukuran file audio(stereo)  tersebut? (dalam ukuran byte)
Penyelesaian :
Dik :                   
Rate(Angka sampling) : 44.1 kHz  X 1000 = 44100 Hz
Durasi = 100 detik
Bit resolusi = 16 bit
Channel stereo = 2
Dit : Ukuran file audio(stereo)?
Penyelesaian:
Ukuran file = Angka sampling(Rate) x Durasi x Resolusi x Jumlah Channel
 8
Ukuran file = 44100 * 100 * 16 * 2 
 8
Ukuran file = 17.640.000 byte
Jadi, ukuran file audio(stereo) tersebut adalah 17.640.000 byte.
2.    Jika diketahui Recording stereo 2 menit  pada 44.1 kHz dan resolusi 16 bit. Berapakah ukuran file audio(stereo)  tersebut? (dalam ukuran byte)
Penyelesaian :
Dik :                   
Rate(Angka sampling) : 44.1 kHz  X 1000 = 44100 Hz
Durasi = 2 menit = 120 detik
Bit resolusi = 16 bit
Channel stereo = 2
Dit : Ukuran file audio(stereo)?
Penyelesaian:
Ukuran file = Angka sampling(Rate) x Durasi x Resolusi x Jumlah Channel
 8
Ukuran file = 44100 * 120 * 16 * 2 
 8
Ukuran file = 21.168.000 byte
Jadi, ukuran file audio(stereo) tersebut adalah 21.168.000 byte.
3.    Jika diketahui Recording mono 100 detik pada 44.1 kHz dan resolusi 16 bit. Berapakah ukuran file audio(mono)  tersebut? (dalam ukuran byte)
Penyelesaian :
Dik :                   
Rate(Angka sampling) : 44.1 kHz  X 1000 = 44100 Hz
Durasi = 100 detik
Bit resolusi = 16 bit
Channel mono = 1
Dit : Ukuran file audio(mono)?
Penyelesaian:
Ukuran file = Angka sampling(Rate) x Durasi x Resolusi x Jumlah Channel
 8
Ukuran file = 44100 * 100 * 16 * 1 
 8
Ukuran file = 8.820.000 byte
Jadi, ukuran file audio(mono) tersebut adalah 8.820.000 byte.

2.   File Video
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.
Video terbagi menjadi 2 yaitu :
1.    Analog Video
Video yang informasinya disimpan menggunakan signal dari video televise, film, videotape atau media non komputer lainnya. Dimana setiap frame direpresentasikan menggunakan signal listrik yang dikenal sebagai gelombang analog atau video komposit yang telah mempunyai semua komponen video yaitu : pencahayaan, warna, dan sinkronisasi.
Proses pengeditan pada tape analog adalah proses yang linear.
·       Untuk mendapatkan bagian yang kita inginkan, maka kita harus memajukan atau memundurkan video tape.
·      Untuk menggerakan bagian ke tempat lain di urutan video tersebut, maka kita harus antara merekam ulang bagian tersebut atau memotong dan menyambungkan video tape itu lagi.

2.    Digital video
Digital video adalah proses pendigitalan dari signal video analog menjadi format angka. Dimana akan membuat ilusi dari gerakan yang ditampilkan oleh urutan cepat perubahan gambar ke layar.

Digital video terdiri dari beberapa bitmap gambar – gambar digital yang tegak lurus ditampilkan dengan urutan yang cepat pada perbandingan yang konstan. Karena setiap frame adalah bitmap digital image yang tegak lurus maka setiap frame terdiri dari pixels.
Proses pengeditan video adalah proses mengedit segmen – segmen gerakan dari beberapa potongan video, efek spesial, dan rekaman suara. Pengeditan film gambar bergerak adalah nenek moyang dari video editing, dalam beberapa cara video editing mensimulasikan editing film gambar bergerak.


Menghitung Ukuran File Video

Ukuran File = (Frame Size) x (Frame Rate) x (Color Depth) x (Time)
Dimana :
-       Frame Size = Ukuran gambar (width x height dalam pixels)
-       Frame Rate           = Frames per second
-       Color Depth           = Diukur dalam bytes
-       Time                      = Waktu dalam detik
(Namun ini tidak mengikutsertakan data berupa suara di dalamnya)

Contoh soal :
1. Jika diketahui color depth 24 bit, timenya = 47 menit 35 detik  dan frame rate = 25 fps pada resolusi .1024  X  768.  Berapakah ukuran file video tersebut?
Dik:
Color depth = 24 bit
Time = 47 menit 35 detik = 2855 detik
Frame rate = 25 fps
W = 1024
H = 768
Dit: Ukuran file Video?
Penyelesaian :
Pixel per frame = W x H
    = 1024 x 768 
     =  786.432
Bit per frame  =  Pixel per frame x color depth
  =  768.432 x 24 
  =  18.874.368  = ( 18,87  Mbit Bit rate )
BitRate            = Bit per frame x Frame rate
   = 18,87 x 25
    =   471,75 Mbit/sec Video size (VS)
Ukuran video      = Bit rate x Durasi
      = 471,75 Mbit/sec x 2855 sec = 1.346.846,25  Mbit
      = 168.355,8 MB
      = 168,36  GB

2. Jika diketahui color depth 24 bit, timenya = 30 menit dan frame rate = 30 fps pada resolusi .800  X  600.  Berapakah ukuran file video tersebut?
Dik:
Color depth = 24 bit
Time = 30 menit = 1800 detik
Frame rate = 30 fps
W = 800
H = 600
Dit: Ukuran file Video?
Penyelesaian :
Pixel per frame = W x H
    = 800 x 600 
     =  480.000
Bit per frame  =  Pixel per frame x color depth
  =  480.000 x 24 
  =  11.520.000  = ( 11,52  Mbit Bit rate )
BitRate            = Bit per frame x Frame rate
   = 11,52 x 30
    =   34,56 Mbit/sec Video size (VS)
Ukuran video      = Bit rate x Durasi
      = 34,56 Mbit/sec x 1800 sec = 62,208  Mbit
      = 7,776 MB

Optical Character Recognize

OPTICAL CHARACTER RECOGNIZE

I.         

1.1     Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada era modern ini, sudah sangat cepat dan maju. Salah satunya adalah perkembangan teknologi komputer. Komputer pada era modern  ini  sudah  bukan  barang  yang  asing  dan mahal lagi, pada saat ini hampir di segala bidang membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu dari segi kecepatan dan ketelitian. Misalnya saja dibidang kesehatan, bidang teknik, sipil, perbankan, ilmu pengetahuan, bisnis baik oleh pemerintah maupun swasta. Dimana sekarang juga berkembang teknologi jaringan komputer, dimana orang bisa berkomunikasi dengan menggunakan komputer, yang tidak hanya dalam satu ruangan, tetapi bisa meliputi antar benua, yaitu Internet. Jadi bisa dikatakan komputer telah memasuki segala bidang kehidupan kita.
Perkembangan dan pemanfaatan teknologi OCR pada awalnya diperkenalkan oleh Itellegent Machine Corp pada tahun 1959 di Amerika Serikat. Kemampuan baca hanya untuk satu jenis dan ukuran huruf saja dan digunakan untuk kebutuhan kerja pada lingkungan industry perbankan.
Pada tahun 1966 dilakukan standarisasi huruf OCR. Standar di Negara Amerika dikategorikan sebagai OCR-A sedangkan standar di Negara – Negara Eropa dikategorikan sebagai OCR-B.
Baru pada awal tahun 1980 dilakukan standar baku internasional pada system OCR. Perkembangan kemampuannya sudah mampu menterjemahkan karakter gambar dalam dokumen teks seperti tampilan garis dan kurva. Namun masih memiliki kelemahan terutama jika tampilan dokumen teks berasal dari media cetak yang kurang jelas dan buram.
Pada tahun 1986 Calera Recognition System memperkenalkan system Omni Font yang mampu membaca document dari berbagai halaman yang berisi tipe-tipe huruf campuran. Sistem ini diakui lebih baik dari program sebelumnya.
Pada tahun 1993 dengan teknologi Adaptive Recognition, system tersebut dikembangakn kedalam mesin jaringan dengan kemampuan baca yang lebih akurat dan mampu mengenal setiap karakter huruf selama proses OCR, termasuk informasi tentang ukuran huruf, tipe dan tingkat degradasi dari sebuah dokumen, seperti hasil cetak dari mesin faksimili. Konsep program OCR yang dibuat oleh perusahaan Caere Corp menambahkan system analisis bahasa. System tersebut merupakan media kamus yang mampu menterjemahkan setiap kosa kata bahasa yang terdapat dalam dokumen teks yang dimaksud. Perusahaan Caere Corp mengeluarkan dua program OCR dengan nama Omnipage Pro dan Word Scan yang keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan.
Pada tahun 1994, perusahaan ini membeli perusahaan Calera sehingga lahirlah program OCR yang lebih sempurna dari dua konsep teknologi sebelumnya sehingga lahirlah konsep teknologi POWR(Predictive Optical Word Recognition). Dua tahun kemudian berkembang menjadi POWR++ dengan kemampuan program OCR yang lebih dinamis dan dapat menerjemahkan dalam bentuk teks maupun karakter algoritma(bersifat aritmatika).

1.2     Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud dengan teknologi OCR?
2.   Bagaimana system kerja OCR?
3.   Apa saja fungsi dari OCR?
4.   Apa yang dimaksud dengan Office Lens?
5.   Bagaimana cara menggunakan Office Lens?


II.        Pembahasan
Optical Character Recognize
2.1  Pengertian Teknologi OCR
Teknologi OCR(Optical Character Recognize) adalah teknologi yang mengkonversi image(hasil scan atau foto) yang didalamnya mengandung teks hasil cetak mesin atau printer menjadi file dokumen teks yang dapat diedit kembali, misalnya dalam format word, excel, powerpoint, pdf searchable, dant txt.

2.2  Definisi lain dari OCR
OCR adalah sebuah sistem komputer yang dapat membaca huruf, baik yang berasal dari sebuah pencetak (printer atau mesin ketik) maupun yang berasal dari tulisan tangan. Adanya sistem pengenal huruf ini akan meningkatkan fleksibilitas ataupun kemampuan dan kecerdasan system komputer. Dengan adanya sistem OCR maka user dapat lebih leluasa memasukkan data karena user tidak harus memakai papan ketik tetapi bisa menggunakan pena elektronik untuk menulis sebagaimana user menulis di kertas.
OCR adalah sebuah sistim komputer yang dapat membaca huruf baik yang berasal dari sebuah printer maupun berasal dari tulisan tangan . Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Rekognisi karakter optik atau pengenalan huruf optik (lebih populer dalam istilah bahasa Inggris, optical character recognition, yang biasa disingkat OCR) adalah alat mekanis atau elektronika yang digunakan untuk menerjemahkan tulisan tangan ataupun naskah ketikan (biasanya dipindai menggunakan pemindai) menjadi teks yang dapat diedit dengan suatu aplikasi komputer.


2.3 Sistem Kerja OCR
Data capture merupakan proses konversi suatu dokumen (hardcopy) menjadi suatu file gambar (BMP). Preprocessing merupakan suatu proses untuk  menghilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan pada gambar input untuk proses selanjutnya. Beberapa contoh preprocessing adalah noise filtering yang terdiri dari :
-Segmentation adalah proses memisahkan area pengamatan (region) pada tiap karakter yang akan dideteksi.
-Normalization adalah proses merubah dimensi region tiap karakter dan ketebalan karakter. Dalam OCR algoritma yang digunakan pada proses ini adalah algoritma scaling dan thinning.
-Feature Extraction adalah proses untuk Recognition mengambil ciri-ciri tertentu dari karakter yang diamati. Recognition merupakan proses untuk mengenali karakter yang diamati dengan cara membandingkan ciri-ciri karakter yang diperoleh dengan ciri-ciri karakter yang ada pada database.
-Postprocessing pada umumnya proses yang dilakukan pada tahap ini adalah proses koreksi ejaan sesuai dengan bahasa yang digunakan.

Software OCR berfungsi untuk merubah file Image/Gambar menjadi file Teks dengan format TXT.
Hal ini berguna apabila kita ingin mendapatkan file teks dari sebuah surat tanpa harus mengetik ulang seluruh tulisan yg terdapat didalam surat tersebut.



Cara kerja software OCR tersebut:
1. Meratakan gambar (Auto Deskewing).
file image (gambar) akan diatur kemiringannya, apabila hasil scan ada kemiringan, maka gambar akan dibuat sejajar atau lurus.


2. Menganalisa (Analysis).
software (program) OCR akan menganalisa dan memisahkan bagian teks dan bagian gambar.


3. Otomatis mengatur arah gambar (Auto Orientation).
software (program) OCR akan mengambil sebagian area pada file image (gambar) dan mengidentifikasi arah teks yang benar.
file image (gambar) akan diputar ke arah yang benar, pilihannya adalah 90
, 180 atau 270.


4. Memisahkan setiap karakter huruf dan angka (Separating single character).

software (program) OCR akan memisahkan setiap karakter yang terdapat pada image (gambar) menjadi sebuah huruf atau angka.



5. Mengidentifikasi gambar (Capturing the features of the characters and comparing).
software (program) OCR akan mengidentifikasi satu persatu setiap gambar yang sudah dipisahkan, dan melakukan pengecekan terhadap database yang dimiliki oleh software (program) OCR, dan menetapkan huruf atau angka yang akan digunakan.



6. Menghasilkan file akhir (Recognition result output).
Setelah setiap image (gambar) sudah dirubah menjadi huruf atau angka (format teks) maka software (program) OCR akan menghasilkan sebuah file dengan format teks, seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, TXT, Rich Text dan Searchable PDF, tergantung dari pengaturan awal.



Catatan:
Untuk menghasilkan sebuah proses OCR yang sempurna, gunakan resolusi scan 300dpi, dengan format warna Grayscale.

Ada juga kebutuhkan untuk mengkonfersi buku menjadi "buku digital" sehingga kita tidak perlu repot-repot membawa buku lagi, semua buku kita sudah terdapat didalam komputer kita.

2.4     Fungsi OCR
-Mengkonversi document PDF menjadi searchable agar teks didalam dokumen mudah dicari kembali.
-Mudah menciptakan dokumen kembali dari dokumen kertas yang sudah ada. Misal dari kertas yang sudah diprint menjadi word, excel ataupun powerpoint.
-Memudahkan penanganan pekerjaan yang memakai input tulisan seperti penyortiran surat di kantor pos, pemasukan data buku di perpustakaan, dll. Adanya sistem pengenal huruf yang cerdas akan sangat membantu usaha besar-besaran yang saat ini dilakukan banyak pihak yakni usaha digitalisasi informasi dan pengetahuan, misalnya dalam pembuatan koleksi pustaka digital, koleksi sastra kuno digital, dll.

2.5     Akurasi OCR
Akurasi OCR sangat tergantung dari beberapa hal yaitu:
-Kualitas image yang dihasilkan scanner, apabila kualitas bagus maka akurasinya semakin tinggi
-Bahasa yang disupport oleh software OCR. Misal: Dokumen berbahasa Indonesia akan lebih akurat apabila diproses oleh software yang mendukung bahasa Indonesia.
-Teknologi pengenalan objek-objek dalam suatu dokumen oleh Software OCR yang bai. Software OCR yang baik harus membedakan image, table, dan objek lain seperti header dan footer.


2.6 Pengertian Office lens
Office Lens adalah cara yang hebat untuk merekam catatan dan info dari pada papan tulis, Menu, tanda, memo tulisan tangan, atau apa pun dengan banyak teks. Anda tidak perlu menulis catatan, bergantung pada buram gambar atau khawatir tentang penempatan apa pun. Sangat bagus bisa menangkap sketsa, Gambar, dan persamaan terlalu, dan bahkan gambar tanpa teks.
Office Lens menghilangkan bayangan dan sudut yang aneh sehingga gambar lebih mudah dibaca. Anda dapat mengunduh Office Lens secara gratis dari Google Play.
Anda dapat menyimpan gambar dokumen dan papan tulis ke Word, PowerPoint, OneNote, OneDrive, sebagai PDF, atau menyimpannya di Galeri Anda.

2.7 Cara menggunakan office lens
1. Pilih salah satu mode
Tersedia tiga mode untuk mengambil foto pada Office Lens. Tiga mode tersebut yaitu:
  • Photo mode. Mode ini untuk mengambil foto secara normal (objek orang atau pemandangan).
  • Document mode. Mode ini digunakan untuk mengambil foto dokumen, brosur, kartu nama dan lain sejenisnya. Hasil foto akan otomatis memotong bagian dokumen pada foto yang diambil, sehingga memudahkan untuk dibaca.
·         Whiteboard mode. Mode ini digunakan untuk mengambil foto dari papan tulis, mencegah hasil foto berbayang dan mengoptimalkan kontras secara otomatis.
·         Kartu  nama  . Mode ini akan membantu Anda mengekstrak informasi kontak dan menyimpannya ke daftar kontak Anda dan masuk ke OneNote. Mode ini berfungsi baik dengan kartu nama dalam bahasa Inggris, Jerman, Spanyol, dan Cina sederhana.

2. Ambil gambar
Pilih apakah menggunakan atau tidak menggunakan flash, dan pilih opsi lainnya seperti resolusi foto. Untuk memfoto item secara tepat, pastikan item ada dalam bingkai, lalu gunakan tombol Kamera untuk mengambil gambar Anda.



2.8 Meninjau dan mengedit
Anda bisa mengedit foto sebelum menyimpannya sehingga sama persis seperti yang Anda inginkan agar. Mengulang gambar dengan menghapus pratinjau saat ini. Gunakan fitur pemotongan untuk memotong bagian gambar yang tidak Anda perlukan. Tekan ikon putar untuk memutar gambar. Saat Anda sudah puas dengan hasil editan Anda, pilih lokasi penyimpanan gambar Anda.
Untuk menangkap dalam mode foto, dokumen, atau papan tulis, Anda bisa menyimpan gambar ke OneNote, OneDrive, sebagai file Word atau PowerPoint, atau sebagai PDF. Untuk opsi ini, Anda akan diminta untuk masuk dengan Microsoft, kantor, atau akun sekolah. Secara default, foto yang disimpan ke OneNote akan berada di buku catatan utama. Anda juga bisa menyimpan gambar ke Galeri telepon Anda.
Untuk menangkap diambil di mode kartu nama, ketuk OneNote (gambar + kontak) untuk menyimpan gambar ke ponsel Anda kontak sebagai vCard (.vcf file), atau menyimpan foto ke Galeri telepon Anda.
Ketuk tanda centang untuk menyelesaikan.
CATATAN: 
Jika Anda baru menggunakan OneNote, Anda akan menemukan foto Anda di bagian catatan cepat <Anda nama depan> buku catatan. Jika Anda telah menggunakan OneNote untuk sementara waktu, buku catatan Anda akan memiliki nama yang berbeda, seperti pribadi, pribadi (web), atau buku catatan saya, dan konten yang Anda potret akan berada di bagian catatan tak terarsip.
Ketika Anda menyimpan informasi kartu nama ke OneNote, foto dan info kontak Anda akan berada di bagian kontak yang dibuat OneNote dalam <Anda nama depan> buku catatan. OneNote (gambar + kontak) akan mengenali detail kontak dan memungkinkan Anda menyimpannya ke kontak Anda. Ini akan membuat dua output: Halaman OneNote dan .vcf file. Halaman OneNote berisi informasi kontak dikenali, gambar yang dipindai dan VCF file. VCF file memperlihatkan dikenali info kontak yang bisa Anda simpan ke kontak lokal Anda.

2.9 Informasi tambahan
Foto yang disimpan sebagai file Word dan PowerPoint, atau sebagai PDF akan berada dalam folder Dokumen Anda di OneDrive, sehingga Anda bisa mengakses file tersebut dari perangkat apa pun. Office Lens tidak hanya mengambil gambar dan mengimpor gambar ke file Word atau PowerPoint. Dokumen Word dan PowerPoint finalnya adalah dokumen Office asli.
Untuk Word, Office Lens mengenali teks, tulisan tangan atau hasil cetak, dan tata letak dokumen. Semua teks, pemformatan dan tata letak di dalam dokumen Word akan dibuatnya sepenuhnya dapat diedit — sama seperti dokumen yang dibuat di meja Anda.
Untuk PowerPoint, semua garis dan goresan tulisan tangan diubah menjadi objek gambar PowerPoint yang bisa diwarnai ulang, diubah ukurannya, dipindahkan, dan diedit. Anda juga bisa menghapus latar belakang gambar, yang membuat semakin mudah untuk menggunakan kembali gambar di presentasi lain.
Untuk PDF, Office Lens mengekstrak informasi teks. Anda bisa mencari konten dalam file dengan teks dan Anda bisa menyoroti atau menyalin bagian halaman dengan aplikasi pembaca PDF Anda.


2.10 Aksesibilitas
Untuk mempermudah untuk bekerja dengan Office Lens, Anda bisa menyambungkan keyboard ke perangkat Anda dengan Bluetooth atau USB. Selain itu, Android memiliki pengaturan aksesibilitas yang bisa membantu Anda menggunakan Office Lens dengan cara yang sesuai untuk Anda. Aksesibilitas pengaturan biasanya mengatur selama penyetelan awal perangkat tersebut, namun Anda bisa masuk ke pengaturan > Pengaturan aksesibilitas untuk mengaktifkan fitur seperti TalkBack dan jelajahi dengan sentuh. Anda bisa mempelajari selengkapnya di Android aksesibilitas Bantuan Pusat.

Omnipage adalah salah satu aplikasi OCR yaitu program yang bisa mengkonversi tulisan hasil scan menjadi tulisan yang bisa kita edit di program pengolah kata seperti Microsoft Word atau Notepad (definisi kasarnya seperti itu). Jadi kita ga per repot-repotngetik lagi bukan? Dengan hasil scanning yang semakin semakin baik kini hadir dalam bentuk portable.

Men- Setting Scanner dengan Mode OCR      
OCR (Optical Character Recognition). Teknologi untuk mengubah image suatu dokumen hasil scan menjadi bentuk teks (misalnya ke dalam kode ASCII),yang dapat diedit dengan aplikasi pengolah .
Langkah- langkah men-setting scanner dengan program OCR:
1.       Klik start > program>scansoft omnipage pro 11.
2.       Tempatkan dokumen yang akan di-scan dengan posisi gokumen menghadap ke lensa dan diposisikan sudut kanan atas permukaan mesin scanner, pastikan bahwa mesin scanner dalam kondisi ‘on’.
3.       Klik menu Process- Process Setting
4.       Hilangkan tanda cek (v) dari: Automatically Proofread in OCR
5.       Klik OK

Ketika file laporan yang ada di desket rusak, sehingga tidak dapat diakses. Kita lupa menyimpannya di harddisk dan tidak punya backup data.

Untungnya kita sudah punya print out-nya dan ingin mengedit kembali karena laporan yang kita buat isinya belum lengkap dan ada beberapa hasil ketikan yang salah. Kita juga ingin laporan tersebut dalam bentuk disket, sehingga praktis membawanya dan mudah mempresentasikannya dengan klien.

Di bawah ini adalah cara untuk menampilkan program OCR:
1.Dengan program simple OCR
Klik start-program –simple OCR
Selain menggunakan software OCR bagi pengguna Office 2002(XP) ke atas dapat menggunakan aplikasi microsoft office document scanning. Untuk memulai menggunakannya pada OS Windown XP adalah klik start- all program- microsoft office tools- lalu pilih microsoft office document scanning.



III.      Kesimpulan
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai OCR(Optical Character Recognize) pada Aplikasi Lensa Office, jadi Teknologi OCR(Optical Character Recognize) adalah teknologi yang mengkonversi image(hasil scan atau foto) yang didalamnya mengandung teks hasil cetak mesin atau printer menjadi file dokumen teks yang dapat diedit kembali, misalnya dalam format word, excel, powerpoint, pdf searchable, dant txt.
Fungsi OCR yaitu :
-Mengkonversi document PDF menjadi searchable agar teks didalam dokumen mudah dicari kembali.
-Mudah menciptakan dokumen kembali dari dokumen kertas yang sudah ada. Misal dari kertas yang sudah diprint menjadi word, excel ataupun powerpoint.
-Memudahkan penanganan pekerjaan yang memakai input tulisan seperti penyortiran surat di kantor pos, pemasukan data buku di perpustakaan, dll.
Saya berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya artikel ini kedepannya. Semoga artikel ini berguna bagi penulis dan siapa saja yang membacanya.